Untuk bercocok tanam tanaman hidroponik bagi pemula dibutuhkan modal dari diri sendiri berupa :
- Fokus
- Sabar
- Tekun
Mari kita memulai memperkenalkan bagaimana bercocok tanam hidroponik yang mudah dilakukan yang saya lakukan di rumah.
Ini adalah instalasi hidroponik yang ada di rumah. Tempat tidak menjadi penghalang bagi kami untuk membangun instalasi hidroponik. Pada awalnya ada 72 (tujuh puluh dua) lubang tempat pertumbuhan. Namun saat ini instalasi sudah dikurangi menjadi 48 (empat puluh delapan) lubang mengingat instalasi bagian dalam tidak mendapat sinar matahari yang cukup sehingga pertumbuhan tanaman agak lambat. Sistem hidroponik yang digunakan adalah DFT (Deep Flow Techniq)
Sebelum menerangkan sistem DFT, saya akan bagikan kepada semua sahabat hidroponik bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun instalasi DFT sebagai berikut:
Disini akan dijelaskan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat instalasi 48 lubang dengan lahan seperti yang ada.
- Pipa paralon 3 inchi sebanyak 2 batang
- Vlok Sok 3 x 1 1/4 inchi
- Pipa paralon 1 1/4 inchi
- Knee 3 inchi
- Pompa air
- Selang air
Pipa paralon 3" dan 1 1/4" |
Pompa air |
- Pipa paralon dipotong masing-masing 3 bagian sehingga menjadi 6 potong
- Harap diukur panjang potongan pipa 130 cm
- Buat lobang sebesar 5 cm dengan jarak lobang 15 cm sehingga 1 pipa akan didapat 8 lobang
- Lakukan penyambungan dengan memakai vlok sock dan knee yang ada sehingga dihasilkan seperti di gambar di bawah ini :
Sistem tanam DFT hidroponik.
Yang perlu diperhatikan dalam setiap sistem hidroponik adalah bagaimana sistem itu bekerja. Tanpa mengerti sistem kerjanya, maka akan terjadi salah persepsi di dalam melakukannya. Cara kerjanya : larutan nutrisi dengan komposisi yang cukup telah disediakan di sebuah tandon dan kemudian dialirkan ke media pertumbuhan dengan bantuan pompa air yang langsung menyentuh akar tanaman. Nutrisi akan bersirkulasi dari tandon ke media pertumbuhan dan kemudian kembali ke tandon secara terus menerus selama 24 jam.
Proses Penyemaian :
- Potong rockwool dengan ukuran 2,5x2,5 x 2,5 cm
- Lubangi rockwool pada bagian tengah masing-masing potong dengan tusuk gigi atau lidi
- masukkan benih di lubang pada rockwool
- rockwool dibasahi dengan air agar menjadi lembab
- tutup dengan plastik hitam dan biarkan beberap malam sampai tumbuh kecambah
- apabila sudah berkecambah (sprout) agar segera dipindahkan ke tempat yang ada sinar matahari sehingga benih tidak menjadi kutilang (kurus tinggi langsing) atau etiolasi
- Siapkan netpot ukuran lebar atasnya 5 cm
- bila perlu ditambahkan flanel agar penyerapan nutrisi lebih optimal
- Pindahkan benih yang sudah berumur 10 hari atau sudah memiliki daun sejati 3-4 daun beserta rockwool yang ada
- Netpot yang sudah berisi benih siap untuk dipindahkan di tempat pertumbuhan
Masa Pertumbuhan
- Didalam masa pertumbuhan harus diperhatikan pH dan PPM air yang ada di tandon tempat. Di bawah ini disampaikan tabel dosis nutrisi berdasarkan jenis tanaman.
- Sirkulasi air harus diperhatikan jangan sampai kering
- Tanaman diupayakan mendapat sinar matahari penuh selama 8-10 jam
- Kelembaban udara, intensitas cahaya dan kelembaban media tanam
- Ketersediaan unsur hara
- Temperatur udara harus dijaga
- Perhatikan kondisi daun tanaman secara keseluruhan jangan sampai menunjukkan gejala kekurangan nutrisi dan juga terserang hama tanaman.
Serangan hama ulat |
Serangan hama kutu |
- Pemantauan terhadap kondisi aerasi, jangan sampai air meluap sehingga tidak ada rongga di dalam pipa pertumbuhan
- Pemantauan terhadap bak penampungan, jangan sampai bak penampungan kekurangan air
- Pemantauan terhadap media tanam
- Pemantauan larutan nutrisi,
- Menjaga sanitasi lingkungan yang dapat menyebabkan tumbuh suburnya hama tanaman
Masa Panen
Setelah melewati masa-masa pertumbuhan akan tiba masa panen. Berapa lama masa panen tanaman hidroponik? Setiap tanaman hidroponik memiliki masa panen yang berbeda-beda.
Demikian cara menanam tanaman hidroponik sistem DFT. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar