1. Tidak memerlukan tanah
Sistem bercocok tanam hidroponik tidak memerlukan tanah sebagai media tanamnya. Sebagai gantinya dapat digunakan media tanam rockwool, sabuk kelapa, perlite, sekam bakar dan lain-lain.
2. Hemat air
Para petani mengklaim bahwa hidroponik mengurangi penggunaan air sampai 90% dibanding dengan sistem tanam tradisional
3. Cepat Tumbuh
Dengan sistem hidroponik dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan dua kali lebih cepat dibandingkan dengan yang tradisional bila diberikan dengan kadar nutrisi, air dan oksigen yang cukup
4. Hasil meningkat
Dengan kondisi tanaman cepat tumbuh akan berdampak dengan semakin cepatnya waktu memanen yang bisa dua kali lebih cepat dari yan tradisional.
5. Tidak rentan penyakit
Tanaman hidroponik sangat higienis dan tidak mudah terserang hama penyakit.
6. Sedikit penggunaan pestisida
Boleh dikatakan tidak ada pemakaian pestisida sehingga aman untuk dikonsumsi
7. Terjangkau
Setiap orang dapat menanam dengan sistem hidroponik karena biaya yang murah dan juga tidak memerlukan lahan yang luas.
Yang perlu dipahami di dalam sistem tanam hidroponik adalah bagaimana sirkulasi dari nutrisi, air dan oksigen sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Hal-hal ini yang perlu diperhatikan sehingga dapat dipilih sistem tanam hidroponik mana yang cocok untuk diterapkan. Untuk sebuah sistem hidroponik diperlukan :
- Reservoir (tandon) : tempat air dan nutrisi
- Media Pertumbuhan dapat berupa pipa, nampan, botol bekas dan lain-lain
- Media tanam : Rockwool, serbuk kelapa, perlite, sekam bakar, dll
- Nutrisi : mengandung 16 unsur hara yang penting yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh
- Pompa air : alat untuk membantu mendorong nutrisi dari reservoir (tandon) ke media pertumbuhan
- Pipa atau sumbu : alat untuk membawa nutrisi dari reservoir (tandon) ke media pertumbuhan
- Pompa udara : alat untuk mensuplai oksigen ke akar tanaman bila menggunakan air yang tidak mengalir
- Cahaya matahari : Hidroponik membutuhkan sinar matahari 8-10 jam sehari
Dari kebutuhan hidroponik yang dijelaskan di atas, maka ada beberapa metode untuk bercocok tanam dengan sistem hidroponik sering digunakan oleh rumah tangga khususnya bagi pemula:
- Sistem Hidroponik dengan sumbu (Wick System)
Cara Kerja :
Tanaman diletakkan di dalam netpot dengan posisi di atas tandon/nampan nutrisi dan 2 hingga 4 sumbu digunakan untuk mengalirkan nutrisi dari tandon/nampan ke akar tanaman
Titik kritis dengan sistem ini adalah pertumbuhan tanaman agak lambat karena seringkali kekurangan oksigen untuk menyerap nutrisi dari air yang tidak mengalir. Untuk itu disarankan agar memakai aerator untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Atau bisa juga dengan melakukan pengadukan air di dalam wadah dua kali sehari.
Kelebihan :
- mudah dilakukan
- tidak memerlukan listrik
- bekerja dengan baik untuk tanaman yang memerlukan cahaya seperti selada dan sayuran
Kekurangan :
- Tidak dapat bekerja baik pada tanaman dengan skala besar
- kurang efisien di dalam distribusi nutrisi
- media pertumbuhan harus dibersihkan secara periodik
Cara Kerja :
Nutrisi didistribusikan memakai pompa dari tandon ke media pertumbuhan melalui pipa dan dialiri ke akar tanaman. Nutrisi akan bersirkulasi kembali ke tandon melalui pipa yang ada.
Kelebihan :
- Mudah digunakan
- paling populer
kekurangan :
pH air membutuhkan pengecekan secara periodik
3. NFT (Nutrient Film Technique)
Cara Kerja :
Tanaman diletakkan di media pertumbuhan dan nutrisi dialiri secara tipis ke akar tanaman
Kelebihan :
- Bekerja dengan baik pada tanaman kecil seperti selada dan sayuran
Kekurangan :
- Tanaman rentan mengalami kekeringan terutama bila listrik mati.
Bila diperhatikan hal metode hidroponik di atas, maka sebagai pemula metode sumbu atau sistem sumbu (wick system) adalah hal yang mudah dan murah untuk dikerjakan.
BAGAIMANA MENANAM HIDROPONIK DENGAN SISTEM SUMBU
Perlengkapan yang dibutuhkan :
1, Jiregen bekas
2. Netpot3. kain flanel dengan panjang 15 cm
4. Nutrisi AB Mix
5. Media tanam seperti rockwool, sabuk kelapa, sekam bakar, perlite, dll
7. Air baku dengan PPM dibawah 1008. Benih sayuran
Hal-hal yang harus dilakukan :
- Bersihkan media pertumbuhan berupa direjen bekas dengan sabun, air dan sterilisasi.
- Siapkan netpot beserta sumbu flanel
- Semai benih yang ada sampai tumbuh daun sejati yang berjumlah 3-4 daun
- Pindahkan benih yang sudah disemai ke netpot
- Letakkan netpot yang sudah berisi tanaman di direjen.
- Buat racikan nutrisi dan tuangkan ke jiregen. Air nutrisi harus 1-2 cm di bawah level tanaman dan sumbu menggantung di antaranya.
7.Tempatkan media pertumbuhan di sinar matahari
8. Monitor pertumbuhan tanaman setiap hari dan tambahkan nutrisi bila diperlukan
9. Setiap dua minggu bersihkan media pertumbuhan dan ganti air nutrisi
Demikian cara menanam tanaman hidroponik yang mudah dan murah. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar