Kamis, 05 November 2020

CARA MELAKUKAN PENYEMAIAN BENIH HIDROPONIK BAGI PEMULA

Bagi seorang pemula, seringkali mengalami kebingungan tatkala harus menyemai benih. Karena ketidaktahuan dan minimnya pengalaman, benih yang disemai seringkali menjadi gagal dan pada akhirnya berlanjut kepada kegagalan untuk menanam. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa tips untuk melakukan penyemaian yang perlu mendapat perhatian. 

 

 1. Media tanam 
Ada beberapa media tanam di dalam sistem hidroponik.
  • Rockwool 
















  • cocopeat (serbuk kelapa)
 
 
 
  • Hidroton
 

  • Perlite
 
  • Sekam bakar


  • Hidrogel


Bagi seorang pemula, biasanya akan lebih mudah untuk mempergunakan media tanam memakai rockwool. Baru setelah meningkat pengetahuan serta pengalaman, bisa dilakukan dengan media lain yang memerlukan perhatian khusus seperti karakteristik media tanam, bagaimana kelembapannya, kesesuaian dengan jenis tanaman yang akan ditanam, biaya yang akan dikeluarkan dan lain sebagainya.



 2. Pemilihan Benih

Pilihlah benih yang baik agar semaian tidak mubazir. Benih yang baik dapat dilihat dari tanggal kadaluarsanya,  serta jenis benihnya. Sebelum disemai, benih sebaiknya direndam terlebih dahulu di air hangat. Benih yang terapung tidak ikut untuk disemai. Sisa benih yang belum disemai sebaiknya disimpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung agar tidak mengalami kerusakan.

 3. Kedalaman lubang semai 
Kedalaman lubang semai tergantung dari jenis benih yang akan disemai. Semakin besar benihnya, semakin dalam lubang yang dibuat. Benih kangkung bisa dibuat lebih dalam karena benihnya besar. Sebaliknya benih sawi yang kecil tidak begitu dalam. Rata-rata kedalaman lubang bisa dibuat 0,5 cm.




3. Jumlah lubang 
Sebaiknya jumlah lubang dalam rockwool diameter 2,5x2,5 cm dibuat satu lubang.


4. Penutupan Benih
Benih yang baru disemai tidak harus ditutup. Apabila penyemaian dilakukan di malam hari, biarkan semaian di dalam kegelapan. Namun apabila penyemaian dilakukan di pagi hari, sebaiknya semaian ditutup dengan plastik, bisa berwarna hitam atau warna lain yang tidak transparan. Gunanya untuk percepatan sprout (pecah benih)
 

 
 
5. Kelembaban 
Rockwool jangan dibiarkan kering karena akan membuat benih tidak dapat tumbuh dan bisa mati. Untuk dapat menjaga kelembabannya, ditepi rockwool dituang air secukupnya dan kemudian benih yang ada juga disiram memakai spray atau gayung  agar terjaga kelembabannya.



 
6. Jangka waktu sprout
Jangka waktu sprout atau pecah benih tergantung dari jenis benih. Ada 1 atau 2 hari sudah sprout. Namun ada juga sampai 7 hari belum sprout juga. Perlu perhatian khusus untuk hal ini.

 
 
7. Kena sinar matahari
Bila sudah sprout 1 hari, bisa langsung dikenakan kepada sinar matahari. Hal ini untuk menghindari tanaman terjadi etiolasi (kutilang alias kurus tinggi dan langsing). Ciri dan gejala etiolasi antara lain ukuran batangnya yang terlalu tinggi dari ukuran normal dan daunnya tidak bisa melebar dan berwarna pucat. Bila ciri ini ditemukan akibat benih belum dikenakan sinar matahari, segera pindahkan semaian ke sinar matahari.
 
8.Pindah tanam 
 Benih yang sudah tumbuh daun sejati atau sudah jumlah daunnya 3 atau 4 lembar sudah dapat dipindahkan ke media tumbuh yang sudah dipersiapkan. Benih yang ada bersama rockwoolnya diletakkan di netpot dan kemudian dipindahkan ke media tumbuh. Di sinilah pertama kali benih mendapatkan nutrisi. Setelah pindah tanam, maka selanjutnya adalah pemeliharaan tanaman dengan cara mengecek kepekatan nutrisi, pH air, serangan hama tanaman dan lain sebagainya setiap hari sampai masa panen tiba.
 

Demikian uraian singkat cara melakukan penyemaian benih hidroponik bagi pemula. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

CARA MELAKUKAN PENYEMAIAN BENIH HIDROPONIK BAGI PEMULA

Bagi seorang pemula, seringkali mengalami kebingungan tatkala harus menyemai benih. Karena ketidaktahuan dan minimnya pengalaman, benih yang...